Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah Sebagai Golongan Yang Selamat (bag 1)

Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah Sebagai Golongan Yang Selamat

Judul Asli : AL-FIRQATUN NAJIYAH ADALAH AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH
Oleh : Syaikh Shalih Al Fauzan

Pada masa kepemimpinan Rasulullah r kaum muslimin itu adalah umat yang satu, sebagaimana yang difirmankan Allah:

] ¨bÎ) ÿ¾ÍnÉ‹»yd öNä3çF¨Bé& Zp¨Bé& Zoy‰Ïmºur O$tRr&ur öNà6š/u‘ Âcr߉ç7ôã$$sù [

“Sesungguhnya kalian ini adalah umat yang yang satu, dan Aku (Allah) adalah Rabb kalian, maka beribadahlah kepada-Ku”. ( Al Anbiyaa: 92).

Maka kemudian, sudah beberapa kali kaum Yahudi dan munafiqun berusaha memecah-belah kaum muslimin pada zaman Rasulullah r, namun mereka belum pernah berhasil. Orang munafiqun berkata seperti yang dikisahkan oleh Allah Y:

] Ÿw (#qà)ÏÿZè? 4’n?tã ô`tB y‰YÏã ÉAqß™u‘ «!$# 4_®Lym (#q‘ÒxÿZtƒ 3 [

“Janganlah kamu berinfaq kepada orang-orang yang berada di sisi Rasulullah, supaya mereka bubar”. (Al Munafiqun: 7).

Yang kemudian dibantah langsung oleh Allah Y(pada lanjutan ayat yang sama):

â ¬!ur ßûÉî!#u“yz ÏN¨uq»yJ¡¡9$# ÇÚö‘F{$#ur £`Å3»s9ur tûüÉ)Ïÿ»uZãKø9$# Ÿw tbqßgs)øÿtƒ  á

“Padahal milik Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, akan tetapi orang-orang munafiq itu tidak mengetahui".( Munafiqun : 7).

Demikian pula, kaum Yahudipun berusaha memecah- belah dan memurtadkan mereka dari agama mereka:

â Ms9$s%ur ×pxÿͬ!$©Û ô`ÏiB È@÷dr& É=»tGÅ3ø9$# (#qãZÏB#uä ü“Ï%©!$$Î/ tAÍ“Ré& ’n?tã šúïÏ%©!$#

(#qãZtB#uä tmô_ur Í‘$yg¨Y9$# (#ÿrãàÿø.$#ur ¼çnu½z#uä öNßg¯=yès9 tbqãèÅ_ötƒ ÇÐËÈ á

“Segolongan (lain) dari Ahli Kitab telah berkata (kepada sesamanya): “(pura-pura) berimanlah kamu kepada apa yang diturunkan kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang yang beriman (para shahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah pada akhirnya, mudah-mudahan (dengan cara demikian) mereka (kaum muslimin) kembali kepada kekafiran”. (Ali Imran: 72).

Walaupun demikian, makar yang seperti itu tidak pernah berhasil karena Allah membongkar dan mengungkapkan niat buruk mereka.

Kemudian mereka berusaha untuk kedua kalinya, mereka berusaha kembali memecah belah kesatuan kaum muslimin (Muhajirin dan Anshar) dengan mengingatkan kembali kaum Anshar akan permusuhan di antara mereka sebelum datangnya Islam dan mendendangkan syair saling ejek antar suku di antara mereka.  Allah membongkar makar tersebut dalam firman-Nya:

â $pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#ûqãYtB#uä bÎ) (#qãè‹ÏÜè? $Z)ƒÍsù z`ÏiB tûïÏ%©!$# (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# Nä.r–Šãtƒ y‰÷èt/ öNä3ÏZ»oÿ‡Î) tûï͍Ïÿ»x. á

“Hai orang-orang yang beriman, jika kalian mengikuti segolongan orang-orang yang diberi Al Kitab niscaya mereka akan mengembalikan kalian menjadi orang kafir sesudah kalian beriman”. ( Ali Imran: 100).

Hingga firman Allah Y :

â tPöqtƒ Ùu‹ö;s? ×nqã_ãr –Šuqó¡n@ur ×nqã_ãr 4  á

“Pada hari yang di waktu ada wajah-wajah berseri-seri, dan muram…”. (Ali Imran: 106).

Bersambung Insya Allah...

Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah Sebagai Golongan Yang Selamat

Related Article